Ketika sudah
lulus sekolah/madrasah bahkan sudah lulus perguruan tinggi seringkali ditemukan
penyesalan, mengapa dulu ketika masih menempuh pendidikan dulu kok tidak rajin
belajar, bahkan seringkali malas-malasan.
Tentu saja
ini penulis pun mengalami hal yang sama, ketika saat ini dalam pendidikan mulai
dari SMA pada khususnya entah kenapa, belajarnya kurang semangat. Seandainya
dulu ketika sekolah lebih rajin belajar tentu saja akan sangat mempengaruhi
kompetensi diri pada saat ini.
Hal ini
tentu menjadi peringatan bagi peserta didik yang masih aktif sampai sekarang
akan pentingnya belajar maksimal, karena memang usia sekolah (usia muda) adalah
kesempatan emas untuk belajar bukan hanya mengukir prestasi tapi lebih dari
itu, yakni “mengukir diri” mulai dari sumber daya manusia (SDM) hingga
karakter / kepribadian untuk bekal berharga untuk menyongsong masa depan
cemerlang.
Seperti
kalimat bijak, belajar di masa tua seperti menulis di atas air, sedangkan
belajar di masa muda seperti mengukir di batu. Ini berarti di masa tua
seiring dengan semakin bertambahnya tanggung jawab untuk mencari nafkah dalam
menghidupi keluarga, anak dan isteri dan tentu saja waktu luang akan jauh
berbeda dengan di saat sekolah bukan? Lain halnya di masa-masa sekolah sangat
jarang sekali orang tua yang membiarkan anaknya untuk bekerja, kecuali
pekerjaan-pekerjaan ringan ataupun pekerjaan-pekerjaan di rumah saja, namun
pada umumnya orang tua itu selalu mengarahkan anaknya untuk belajar di setiap
harinya bukan hanya di sekolah, namun juga di rumah.
Berdasarkan
pengalaman selama ini, baik dari diri sendiri dan pengamatan saya pada beberapa
rekan yang sukses belajar hingga karier pekerjaannya saat ini, ada beberapa
kriteria / ciri-ciri siswa-siswi (pelajar) yang aktif dan kreatif di antaranya:
1. Belajar tak perlu jadwal khusus, bahkan di hari libur pun jika ditemukan
sesuatu yang sekiranya belum dipahami, ia akan mencari jawabannya, tak ada
jadwal tapi setiap hari belajar, dan tak ada hari libur dalam belajar itu.
2. Memiliki hobi membaca, bukan hanya buku pelajaran dan
buku penunjangan pembelajaran, namun juga buku pengembangan diri, majalah,
koran, dan media lain yang sekiranya bermanfaat ia baca dan mencoba
memahaminya.
3. Tidak membatasi diri dalam mendalami satu cabang /
bidang studi keilmuan, ia tahu
semua cabang keilmuan itu saling ada keterkaitan antara satu dan lainnya.
4. Mempunyai keberanian untuk bertanya pada guru, orang tua, lingkungan
terdekat, hingga mencari jawabannya di internet.
5. Berpikir kritis dan analistis, di mana sesuatu pembelajaran
ataupun informasi tidak langsung mentah-mentah ditelan akan tetapi
dipertimbangkan sedemikian rupa sehingga informasi itu akan dapat ditarik
kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.
6. Beraktifitas mandiri (proaktif), tanpa menunggu perintah dari
gurunya, jika memang itu merupakan tugas, ia akan proaktif mengerjakannya. Di
rumah pun demikian, ia selalu menyenangkan orang tuanya, apapun yang bisa ia
bantu, ia lakukan, dan ia tahu “apa yang orang tua mau”.
7. Terbuka pada teman sejawat, mau sharing
ilmu pengetahuan yang telah ia pahami dan mau menerima kritikan dan saran dari
siapapun yang sekiranya dapat memperbaiki apapun yang ada pada dirinya.
Selain
beberapa hal di atas kriteria / ciri-ciri siswa aktif dan kreatif tentu saja
masih ada kebiasaan lain yang sangat bermanfaat bukan hanya pada dirinya namun
juga bermanfaat bagi yang lainnya. Ingat salah satu ciri dari kecerdasan adalah
mampu menggunakan peluang/kesempatan untuk melakukan hal yang tidak mungkin
dilakukan di waktu-waktu berikutnya, dan kesempatan yang sama tidak akan mungkin
terulang kembali.
SUMBER...http://dadangjsn.blogspot.com
0 comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.